Saturday 9 May 2015

hitam hitam gemulai

hitam hitam garang, gemulay

banyak orang berkata satpam itu tegas tak pernah tersenyum, dan polos dengan cinta.pernyataan itu sebenarnya salah, satpam gak semuanya mempunyai sifat kaya gitu, contohnya saya sendiri heehehe.
oya perkenalkan saya hendra saya jadi anggota security sebenarnya terbilang baru atau bisa di sebut junior lah kata security sejatimah. saya tinggal di jawa barat tepatnya di kota manis ciamis, awal mula dinas security, yakni setasiun kereta api, kemudian pindah ke salah satu bank swasta, sekedar cerita nih, buat para fans saya hee, masa dinas di sasiun kereta sebenarnya bisa di sebut singkat, karna saya cuma kontrak 2x dalam satu tahun. namun banyak momen yg gak akan saya lupain tentang masa bakti saya di stasiun kereta yakni cinta.
banyak wanita yang pernah saya dekatin mulai dari calon penumpang anak penumpang da bahkan pengantar sekalipun dalam artian saya bukan playboy,,,,hehehe..., awal mula saya pacaran ketika saya baru satu bulan tugas sebagai security, saat itu saya tugas sebagai penjaga gerbang masuk, dan ada penumpang yang ingin ijin masuk untuk ke toilet, sebut saja namanya mela, dia calon penumpang kereta ekonomi tujuan surabaya.
mela."permisi pak saya mau minta ijin ke toilet sebenta"
saya." ia maff mbak area peron masi belum boleh dimasuki untuk calon penumpang atau pengantar sekalipun untuk saat ini"( dengan ringan saya menjawab)
mela."aduh pak masa saya harus nahan kencing di sini sih pak"( dengan kesalnya)
saya."( dengan bingung menjawab) "aduh gimana y mba soalnya sudah jadi aturan tetap"
"begini saja saya ijinin mbak masuk dengan jaminan KTP mbak saya tahan sebagai jaminan"
mela.( dengan sedikit kecewa dan setuju)" oke lah pak, nih KTP saya"
akhirnya si mela ngasih KTP nya dan akhinya saya tau nama aslinya, dia mela seorang karyawan swasta, usianya juga masih muda dan dia berasal dari daerah stasiun tmpat aku dinas.
lanjut cerita tadi, akhirnya beberapa menit kemudian si mela kembali ke pintu dan menanyakan KTP nya, sontak saya menegur,
saya." eh mbak mela sudah selesai y dari toiletnya"
mela."(dengan senyum berkata) udah pak"
saya."mbak tujuanya mau kemanA"
mela." ke surabaya pak ( sambil memasukan ktp nya)" " bapak sudah lama kerja disini"
saya." alhamdulilah baru sebulan,"
mela." owhh, pantas baru liat"
saya." emang mbak dari mana( pura pura gak tau)"
mela." kan ada di ktp saya, hee... masa yang di liat cuma namanya aja"
saya."hehe maklum, yg pentingmah namanya mbak kalo alamatmah no100 hehehe"
mela." hmm gitu..."
saya." eh ya nama saya hendra( sambil melambaikan tangan)"
mela." udah tau( dengan entengya dia menjawab)"
saya." tau dari mana"
mela." itu kan ada papan namanya pak"( sambil dia duduk di kursi ruang tunggu)"
saya."eh ia lupa hehe"
mela." hehe (sambil tersenyum) eh ya pak punya pin bb gak( tanya dia)"
saya."aduh gak punya( karna dulu saya emng gak punya dan gak pake bb atw hp smartphone)"
mela." ya udah aa catat no hp saya y( sambil memberikan no hp dia untuk aku catat)
saya" ( dengan senangnya saya mengluarkan hp jadul kesayangku) ok mbak siap, hehe.... wah bisa telpn sama mbak cantik nih( rayuku)
mela." ah si aa bisa aja( sambil tersenyum malu)
saya."oya mbak langsung masuk peron aja, biar tiketnya saya cap dahulu( sambil mengambil tiket dan mengecap tiketya dengan stempel validasi seraya memanggil penumpang lainya)"

saat itu pukul 07.20 dan kereta datang pada pukul 08.00, dan dia menungu di peron tanpa di temNi siapapun, bahkan yang duduk di sampingyapun gak ada, mungkin di kira gebetanya satpam kali makanya pada takut heee.
sampai kereta tiba aku mengantar mela sampai ke dalam kereta, dan saling berjanji akan saling mengabari.
waktu demi waktu kami lewati, tlponan dan smsan adalah kebiasaan kami. sampai akhirnya dia pulang dari surabaya, menggunakan kereta yang sama. aku brusaha menunggunya agar aku bisa mngantar dia pulang, dan tau letak rumahnya. duduk dan menunggu selepas tugas ku di stasiun ini, kali ini aku tak langsung pulang kerumah, karna aku menunggu orang yang lama di nanti. waktu menunjukan 19.10 kala itu kereta tiba di stasiun tempaku dinas pukul 19.50, semakin gelisah menunggu samakin tak tau aku harus mulai bicara apa denganya, karna ini adalah pertemuan keduaku denganya.
keretapun akhirnya tiba, aku menunggu dia di depan pintu keluar, sampai akhirnya dia turun dan tersenyum padaku.
mela." sudah lama nunggunya"
saya." ee...ee..ng..gak kok lagi pula saya juga baru lepas piket( sahutku dengan gemetaran)
mela." y udah yu atuh a kita jalan jlan sbntar, tadi aku udah ijin mamah mau makan dulu sebelum kerumah( sambil tersenyum padaku)

(bersambung)